Hasil Keputusan Komite Normalisasi (KN) yang tetap tidak mau mengakui keputusan Komite Banding (KB) yang meloloskan Arifin Panigoro (AP) dan George Toisutta (GT). Ada yang mendukung, tetapi ada juga yang menyatakan keputusan tersebut kurang tepat.
Ketua Harian PSIS Semarang, Simon Legiman, meminta agar pendukung GT-AP legawa menerima keputusan KN yang dipimpin Agum Gumelar. Karena, KN merupakan lembaga resmi yang ditunjuk FIFA. Karena itu semua keputusan yang dikeluarkan pastinya mengacu kepada peraturan FIFA. "Tidak mungkin KN di bawah figur Agum Gumelar melakukan kebohongan dan menutup-nutupi kebenaran. KN sudah berada di jalur yang benar. Apalagi 'track record' Pak Agum di dunia olahraga juga bagus, karena pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI dan KONI. Sekarang yang mau jadi panutan siapa kalau keputusan KN tidak diterima? Mau dibawa ke mana PSSI?" katanya.
Menurutnya, apabila keputusan KN tidak dipatuhi, Indonesia akan mendapatkan ancaman sanksi dari FIFA. "Dipatuhi saja dan diterima saja keputusan KN itu. Kalau nanti tidak dipatuhi lalu kita dapat sanksi dari FIFA siapa yang rugi? Siapa yang mau bertanggung jawab nantinya?" imbuhnya.
Sementara itu, pengamat sepak bola yang juga mantan Manajer PSIS Ganang Ismail, mengimbau agar KN jangan terburu-buru menolak sikap KB yang ingin meloloskan GT-AT mengikuti bursa pemilihan pada Kongres 20 Mei. Alasan KB juga perlu diakomodir. KN, kata dia, seharusnya menjelaskan lebih dulu kepada FIFA alasan, latar belakang, dan dasar hukum yang dipakai KB.
Ditemui terpisah, Vice President Semarang United Football Club (SUFC) Novel Al Bakrie juga menyayangkan sikap KN yang tidak mengakui hasil KB yang meloloskan AP-GT. Menurutnya reformasi yang telah berjalan belum selesai, karena sosok-sosok yang memperjuangkan hal itu belum mendapatkan tempat yang semestinya.
No comments:
Post a Comment