Pada pertengahan abad
tangan mu masih menyimpan selaksa maaf
yang paling dalam
Menyisakan buatku, segenap kasih yang
kau balurkan lewat dekapan hangat mu
melalui lezatnya hidangan pada piring makanku
Di pertengahan abad,
masih kau doakan aku melangkah mencari rejeki
meski kadang malam membungkus
dan kau terjaga membuka pintu
atau menyiapkan segelas teh panas pengantar lelapku
Bunda
Sendiri dirimu tak pernah bicara letih
menjahit kancing baju yang lepas
meski tangan gemetar dan mata menyipit
Ijinkan hari ini aku memelukmu
membenamkan emosi yang membuncah marah
oleh hari ini yang terasa gagah
memperkosa kehidupan ku
tangan mu adalah restu
ucapmu adalah doa
sakitmu adalah cinta
letihmu adalah harap
bunda
ijinkan kudekap kau
malam ini saja
Bunda, Ijinkan Aku memelukmu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment