Perusahaan yang ingin produktivitas karyawannya meningkat disarankan menyediakan tempat tidur di kantor. Tak perlu tempat tidur beneran seperti di rumah, yah asal cukup buat selonjor dan merebahkan tubuh barang sejenak. Saat bangun maka badan jadi segar, pikiran cemerlang.
Hasil studi yang dipublikasikan di harian Inggris The Guardian, belum lama ini menunjukkan, hanya 10 persen dari 1.000 karyawan yang disurvei mengaku mendapatkan ide-ide cemerlangnya di meja kerjanya. Sementara, 30 persen lainnya mendapatkan pemikiran luar biasa justru ketika leyeh-leyeh di tempat tidur.
"Dalam mimpi biasanya kita mendapatkan kombinasi ide-ide yang tidak biasa, yang terkadang menakjubkan hasilnya ketika diterapkan untuk menyelesaikan persoalan berat di kantor," kata profesor Richard Wiseman, yang terlibat dalam penelitian ini.
Salah satu cara terbaik agar karyawan bisa menyelesaikan problem berat adalah membiarkan mereka mengambil istirahat barang sejenak. Setelah itu, kembali lagi memikirkan masalah tadi dengan pikiran yang lebih fresh, saran para peneliti tersebut. Apalagi dorongan untuk tidur siang sebenarnya ada dalam jam biologis tubuh kita. Ini terjadi antara pukul 13.00-16.00.
Selain tempat tidur, majikan perlu juga menyediakan panganan kecil dan minuman untuk karyawannya, termasuk menata ulang tata ruang di kantor supaya lebih menumbuhkan kreativitas dan gagasan baru bagi karyawan. Jangan sampai ruangan kantor terlalu sumpek dan malah membuat pikiran jadi butek.
Sayangnya, sekarang ini, tidur siang --terlebih di kantor-- dianggap memanjakan badan. Orang pekerja keras bukan cuma menganggap tidak penting tidur siang, tapi terlebih dinilai buang-buang waktu saja.
Penelitian serupa juga dilakukan lembaga Survey National Sleep Foundation, Washington DC. Hasilnya, tidur siang paling sedikit setengah jam, atau lebih bagus lagi bisa satu jam, terbukti meningkatkan produktivitas kerja, kesiapsiagaan tubuh, dan memulihkan mood.
Faktanya lebih 60 persen orang dewasa di Amerika tidak tidur siang, dan mereka mengalami rasa mengantuk selama bekerja. Ongkos kehilangan produktivitas kerja yang harus dibayar akibat tidak tidur siang mencapai 18 milliar dolar AS setiap tahunnya.
Toko Tutup
Berbeda dengan di kebanyakan negara di Eropa, Spanyol khususnya, mereka rata-rata menyisihkan waktu untuk tidur siang. Banyak toko tutup siang hari barang beberapa jam, sebagaimana di kota-kota kecil di Jawa Tengah. Dan ternyata ada manfaatnya. Studi yang dilakukan oleh Circadian Technologies of Lexington, Amerika, membuktikan hasil yang sama dalam hal manfaat tidur siang.
Namun mereka menyayangkan lebih separo perusahaan di AS yang tidak setuju karyawannya memperoleh tidur siang, bahkan menegur, atau memecatnya. Studi Harvard membuktikan, dibanding pekerja yang diberi tidur siang sedikitnya setengah jam, para pekerja yang tidak tidur siang terbukti laju pekerjaannya lebih lamban dibanding yang mendapat tidur siang.
Terlebih untuk jenis pekerjaan yang memerlukan konsentrasi. Mengingat secara teknis apalagi di Jakarta yang macet tak mungkin orang pulang dulu ke rumah hanya untuk tidur siang, makanya, perlu dikondisikan agar semua karyawan bisa terlena sejenak di kantor.
Contohnya Brian Wilson, si jenius kreatif yang berada di balik kesuksesan "The Beach Boys", selama dua tahun, lebih banyak berada di tempat tidurnya. Pada masa itulah, pertengahan tahun 1960-an, ia mencapai puncak kejeniusannya, yang oleh fans-nya disebut sebagai "periode tidur" Wilson.
Tidur siang juga bermanfaat untuk mengatasi stress dan masalah. Sebagaimana dituturkan Kalina Christoff dari University of British Columbia, Kanada bahwa tidur siang akan mengaktifkan bagian otak yang berfungsi untuk memecahkan masalah.
Dalam studinya, Kalina dan rekannya melakukan scan otak menggunakan fMRI (functional Magnetic Resonance Imaging) scanner untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam otak ketika seseorang sedang tidur siang.
Peneliti mencoba menelusuri setiap perubahan yang terjadi dalam otak dan mengetahui bahwa ketika seseorang tidur, ada bagian yang tetap aktif. Dan terbukti ketika partisipan diberi beberapa tugas dan pertanyaan, mereka yang melakukan tidur siang lebih cepat menyelesaikan tugas ketimbang mereka yang tidak tidur siang.
Hingga kini, peneliti menduga bahwa bagian otak yang berfungsi sebagai executive network yang berhubungan dengan pemecahan masalah akan tetap aktif meski dalam keadaan tidur.
Hal itu didasari oleh hasil scan menggunakan fMRI dimana bagian executive network mengalami peningkatan aktivitas paling signifikan, terutama di siang hari. Namun peneliti belum tahu secara pasti mengapa siang hari lebih baik daripada malam hari.
Studi yang dimuat dalam Journal Proceedings of the National Academy of Sciences memang agak berlawanan dengan studi-studi sebelumnya yang mengatakan bahwa banyak tidur justru membuat kemampuan otak menurun.
Namun para peneliti mencoba meyakinkan bahwa tidur siang bukan berarti memperbanyak waktu tidur, yang penting jumlah keseluruhan tidur dalam satu hari masih dalam batas wajar, yaitu 6-7 jam sehari untuk orang dewasa.
"Mimpi di siang hari secara tidak sadar akan membantu memecahkan masalah yang saat itu dialami hingga masalah lain dalam hidup," ujar Kalina seperti dilansir Forbes terbaru. (Tri Wahyuni/dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment